Alasan dan Ambisi Besar Dibalik Perubahan Facebook Menjadi Meta
Ada banyak kontroversi terkait perubahan Facebook menjadi Meta tetapi seperti inilah gambaran besar terkait masa depan.
Sebuah perusahaan social network terbesar, Facebook baru-baru ini merubah namanya menjadi Meta bersama dengan ambisi membangun Metaverse. Setelah 17 tahun berlalu, perusahaan besar di balik Facebook, WhatsApp, dan juga Instagram ini akhirnya memiliki nama baru. Perubahan Facebook menjadi Meta diprakarsai oleh Mark Zuckerberg karena berbagai alasan.
Pengumuman oleh Mark
Mark melakukan satu jam pesan streaming sembari menunjukkan potensi dari virtual reality ke depannya. Pemilihan nama Meta sendiri difokuskan untuk mengembangkan ruang baru sama seperti Metaverse dimana VR bisa menyatukan seluruh dunia.
Beberapa ahli menyatakan bahwa sebaiknya Facebook tidak lagi menjadi satu-satunya penguasa social network di dunia VR nantinya. Hal ini sejalan dengan keberadaan Facebook yang hampir menguasai seluruh social media seperti sekarang ini.
Apa Itu Metaverse?
Metaverse sebenarnya masih belum ada setidaknya untuk hari ini karena masih belum ada keberadaan nyata untuk mengidentifikasinya. Kata Metaverse sebenarnya merujuk pada nama yang berasal dari buku di sekitar tahun 1992 yang disebut Snow Crash oleh Neal Stephenson.
Kata itu merupakan sebuah kata yang menggambarkan dimana semua manusia memakai VR headset untuk berinteraksi di dalam game seperti dunia digital. Di dunia nyata, kata Metaverse digunakan untuk menggambarkan konsep dimana manusia bisa bersama dengan memakai teknologi baik itu VR atau AR.
Apa Ambisi Facebook?
Facebook sebenarnya telah melakukan pembelian terhadap teknologi VR dan AR terkini selama beberapa tahun terakhir. Salah satu yang dilakukannya adalah mengakuisisi Oculus, perusahaan headset VR dengan harga dua miliar US$.
Setelah itu, Facebook Reality Labs kemudian membawa ilmuan dari seluruh dunia untuk mengembangkan masa depan dari AR dan VR. Ada beberapa projek besar seperti cerita Ray-Ban dan Project Aria yang menciptakan peta 3D untuk area public.
Hingga saat ini, ada sekitar 10.000 pekerja, hampir 20% dari total keseluruhan pekerja Facebook, bekerja untuk Facebook Reality Labs. Beberapa waktu lalu juga Facebook mengumumkan di European Union ada sekitar 10.000 pengembang bekerja di bawah Metaverse platform.
Mengapa Facebook Tertarik dengan Metaverse?
Keberadaan sebuah alat untuk VR membuat manusia ke depannya bisa mengakses dunia virtual setiap hari dan menjadi teknologi tempat kita bergantung. Tidak hanya itu, VR dan AR juga akan menjadi mesin yang mengumpulkan banyak sekali data terkait dengan pengguna ataupun lingkungan.
VR sendiri bisa mendapatkan berbagai data dan juga mengidentifikasi diri lewat tubuh, tidak lagi hanya berdasar pada fingerprint. Data inilah yang kemudian akan menjadi data besar bahkan bisa melihat bagaimana perilaku manusia setiap waktu.
Masih ada banyak kontroversi terkait perubahan Facebook menjadi Meta tetapi seperti inilah gambaran besar terkait masa depan. Platform ini diperkirakan akan menjadi yang terbesar dan mengontrol sebagian besar dari teknologi yang ada nantinya tentang dunia virtual.